Candi Muara Takus: Warisan Budaya Buddhis di Tanah Melayu

Aug 13, 2024 - 19:37
Aug 16, 2024 - 18:30
 0  9
Candi Muara Takus: Warisan Budaya Buddhis di Tanah Melayu
Lhok Seudu, Aceh/(instagram/@zulkiram3011)

JAWA DWIPA - Tidak hanya Yogyakarta dan Magelang yang memiliki candi sebagai peninggalan sejarah yang megah, namun Kabupaten Kampar di Provinsi Riau juga menyimpan sebuah candi Buddhis yang tak kalah menarik untuk dikunjungi.

Candi Muara Takus, begitulah nama situs bersejarah ini, menjadi andalan wisata budaya dan sejarah di Riau.

Candi ini merupakan salah satu bukti kejayaan Kerajaan Sriwijaya yang pernah menguasai wilayah Sumatra dan sekitarnya.

Berdiri kokoh di Kecamatan XIII Koto Kampar, Desa Muara Takus, candi ini menjadi saksi bisu perkembangan agama Buddha di Nusantara.

Candi Muara Takus diperkirakan dibangun pada abad ke-7 hingga abad ke-11 Masehi, pada masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya.

Sriwijaya dikenal sebagai kerajaan maritim besar yang berpusat di Sumatra, dan memiliki pengaruh kuat dalam penyebaran agama Buddha di Asia Tenggara.

Keberadaan candi ini membuktikan bahwa agama Buddha pernah berjaya dan dipraktikkan secara luas di wilayah ini.

Nama "Muara Takus" sendiri konon berasal dari nama sebuah anak sungai kecil yang bermuara di Sungai Kampar, di mana candi ini berdiri.

Struktur candi yang unik dan penggunaan bahan bangunan berupa batu bata merah memperlihatkan keahlian dan teknologi arsitektur pada masa itu.

Candi ini juga diduga menjadi tempat pemujaan sekaligus pusat pendidikan agama Buddha di wilayah Sriwijaya.

Candi Muara Takus memiliki keunikan tersendiri jika dibandingkan dengan candi-candi lain di Indonesia.

Kompleks candi ini terdiri dari beberapa bangunan utama, yaitu Candi Tua, Candi Bungsu, Mahligai Stupa, dan Palangka.

Setiap bangunan memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda-beda, namun semuanya saling terhubung dalam satu kesatuan yang harmonis.

Candi Tua merupakan bangunan terbesar di kompleks ini, berbentuk persegi dengan ukuran 32,8 x 31,5 meter dan tinggi mencapai 8,5 meter.

Bangunan ini diduga merupakan tempat suci untuk penyimpanan relik atau benda-benda suci Buddha.

Sementara itu, Mahligai Stupa yang berbentuk silinder dengan puncak melengkung dipercaya sebagai tempat persemayaman relik suci Buddha.

Palangka, yang terletak di sebelah barat daya Candi Tua, berfungsi sebagai altar atau tempat untuk melaksanakan ritual keagamaan.

Sebagai salah satu warisan dunia yang diakui oleh UNESCO, Candi Muara Takus kini menjadi destinasi wisata yang selalu ramai dikunjungi, terutama pada hari libur dan akhir pekan.

Wisatawan lokal maupun mancanegara datang untuk melihat langsung keagungan candi ini serta merasakan nuansa spiritual yang kental.

Lokasi candi yang berada di Desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto Kampar, membuat akses menuju tempat ini cukup mudah.

Pengunjung dapat mencapai candi ini melalui perjalanan darat dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum dari Kota Pekanbaru yang berjarak sekitar 135 kilometer.

Perjalanan yang memakan waktu sekitar 3-4 jam ini akan terbayar dengan pemandangan alam yang indah dan ketenangan yang dirasakan saat berada di kompleks candi.

Sebagai situs warisan budaya yang berharga, upaya pelestarian Candi Muara Takus terus dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat setempat.

Berbagai kegiatan konservasi dan pemugaran dilakukan untuk menjaga keutuhan dan keindahan candi ini.

Selain itu, edukasi kepada masyarakat dan wisatawan juga menjadi bagian penting dalam menjaga kelestarian candi agar tetap dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

Candi Muara Takus bukan hanya sekadar objek wisata, tetapi juga merupakan warisan budaya yang memiliki nilai sejarah dan spiritual yang tinggi.

Dengan berkunjung ke Candi Muara Takus, kita tidak hanya dapat menikmati keindahan arsitektur candi, tetapi juga mengenal lebih dekat sejarah kejayaan Kerajaan Sriwijaya dan penyebaran agama Buddha di Indonesia.

Jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi salah satu candi tertua di Nusantara ini saat Anda berada di Riau.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow