Mengenal Sang Hyang Agni: Dewa Api dalam Upacara Agama Hindu Bali

JAWA DWIPA - Sang Hyang Agni, atau Sanghyang Agni, adalah salah satu dari astadewa yang memainkan peran penting dalam sistem kepercayaan Hindu Bali.

Sebagai dewa penguasa api, Sang Hyang Agni memiliki posisi sentral dalam berbagai upacara dan ritual keagamaan.

Kali ini, kita akan membahas bagaimana Sang Hyang Agni dipuja melalui berbagai sarana dan upacara, serta makna mendalam dari elemen api dalam tradisi Bali.

Sang Hyang Agni sering kali dipuja melalui berbagai bentuk upacara, yang salah satunya adalah Pedamaran Sambe Layar.

Pedamaran Sambe Layar adalah sebuah sistem pemujaan menggunakan mangkok keramik, yang dalam istilah Bali disebut cawan sutra.

Sumbu dari pemujaan ini terbuat dari benang tukel, sejenis kapas. Ritual ini berfungsi untuk mempersembahkan api sebagai simbol dari Sang Hyang Agni, dengan harapan agar dewa ini memberikan berkah dan melindungi umat manusia.

Dalam upacara Agni Pralina, tujuan utama adalah mengembalikan unsur panca maha bhuta, lima elemen utama yang membentuk tubuh kasar dan halus dari roh.

Upacara ini dilakukan dengan menggunakan sarana Damar Kurung, yang dipersembahkan sebagai permohonan kepada Sang Hyang Agni.

Damar Kurung diharapkan dapat menyempurnakan prosesi ngaben dan mengurangi cuntaka, yaitu pengaruh negatif yang mungkin mengganggu jiwa dan roh.

Agnihotra merupakan upacara yang juga memiliki makna penting dalam hubungan manusia dengan Tuhan dan para dewa.

Upacara ini berfungsi sebagai jembatan untuk menghubungkan umat dengan kekuatan spiritual yang lebih tinggi melalui api.

Agnihotra dilakukan untuk mencapai keseimbangan spiritual dan mendapatkan berkat dari Sang Hyang Agni.

Api memiliki makna mendalam dalam berbagai lontar, seperti Lontar Kotaraning Sembah dan Lontar Weda Parikrama Sarahiota.

Dalam konteks ini, api dianggap sebagai simbol Sang Hyang Widhi dan Prabhawa Sang Hyang Agni atau Brahma.

Api adalah sumber pengetahuan (Widya) yang dikendalikan oleh Dewi Saraswati.

Selain itu, api berfungsi sebagai kekuatan pembakaran yang membersihkan kekotoran dan kebutaan spiritual di Bhuwana Alit dan Bhuwana Agung.

Selain itu, api juga digunakan dalam berbagai bentuk pemujaan seperti Agni Homa dan Agni Hotra.

Berbagai jenis api, termasuk api penimpug, api tekep, api dupa, serta api linting dalam banten pengelepasan AUM, memiliki fungsi dan simbolisme masing-masing dalam praktik keagamaan.

Sang Hyang Agni adalah dewa api yang memiliki peran sentral dalam ritual dan pemujaan dalam agama Hindu Bali.

Melalui berbagai upacara seperti Pedamaran Sambe Layar, Agni Pralina, dan Agnihotra, api dipersembahkan sebagai simbol dan sarana untuk mencapai keseimbangan spiritual serta berkomunikasi dengan kekuatan ilahi.

Memahami makna dan praktik yang melibatkan Sang Hyang Agni memberikan wawasan yang lebih dalam tentang kepercayaan dan tradisi Bali yang kaya akan simbolisme dan spiritualitas.