Habis Makan Mual? Penyebab dan Cara Mengatasinya

Aug 12, 2024 - 16:20
Aug 16, 2024 - 06:35
 0  7
Habis Makan Mual? Penyebab dan Cara Mengatasinya
Mual setelah makan/(Ilustrasi/@pixabay)

JAWA DWIPA - Mual setelah makan adalah keluhan umum yang sering dialami banyak orang.

Rasa tidak nyaman di perut dan keinginan untuk muntah dapat timbul akibat berbagai penyebab.

Kali ini, kita akan membahas berbagai penyebab kenapa habis makan mual dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasinya.

Salah satu penyebab utama mual setelah makan adalah kekenyangan. Makan dalam porsi besar dapat membuat lambung terasa penuh dan membebani sistem pencernaan.

Gejala lain seperti kembung dan sering kentut sering menyertai mual akibat makan berlebihan.

Makanan pedas atau berlemak, seperti makanan cepat saji, dapat merangsang produksi hormon cholecystokinin yang memperlambat pengosongan lambung.

Akibatnya, perasaan kenyang bertambah dan mual bisa terjadi. Gejala lainnya termasuk nyeri dada dan perut kembung.

Berbaring setelah makan dapat meningkatkan risiko asam lambung naik ke kerongkongan.

Hal ini terjadi karena makanan yang sedang dicerna di lambung dapat kembali ke kerongkongan, menyebabkan mual dan sensasi terbakar.

Alergi terhadap makanan tertentu, seperti seafood atau kacang-kacangan, dapat menyebabkan reaksi sistem imun yang berlebihan.

Gejala bisa muncul dalam beberapa jam setelah makan dan meliputi gatal-gatal, bengkak, serta sakit perut.

Keracunan makanan, biasanya akibat makanan yang tidak higienis atau sudah kedaluwarsa, dapat menimbulkan mual dalam waktu 30 menit hingga 8 jam setelah konsumsi. Gejala lain termasuk muntah, diare, dan sakit perut.

Perubahan hormon pada ibu hamil, terutama pada trimester awal, dapat menyebabkan mual setelah makan.

Mual ini sering terjadi di pagi hari, tetapi bisa juga terjadi kapan saja sepanjang hari.

Stres dapat mempengaruhi sistem pencernaan dan menyebabkan mual setelah makan.

Hormon stres yang meningkat dapat mengganggu proses pencernaan dan menimbulkan ketidaknyamanan.

Beberapa obat, seperti yang digunakan untuk diabetes, dapat memperlambat pergerakan makanan dari lambung ke usus halus.

Ini dapat menyebabkan lambung terasa penuh dan menimbulkan mual.

Peradangan pada kantong empedu dapat mengganggu proses pemecahan makanan berlemak.

Gejala mual biasanya muncul sekitar 15-20 menit setelah makan makanan berlemak, disertai sakit perut dan gejala lainnya.

- Cara Mengatasi Mual Setelah Makan

1. Konsumsi Air Jahe

 Jahe dikenal efektif untuk meredakan mual. Senyawa gingerol dan shogaol dalam jahe dapat mempercepat pengosongan lambung. Anda bisa menyeduh jahe merah atau jahe kering untuk mengurangi mual.

2. Hindari Berbaring Setelah Makan

Berbaring setelah makan dapat meningkatkan risiko asam lambung naik. Cobalah untuk tetap duduk atau berdiri setelah makan untuk menghindari mual.

3. Konsumsi Obat Antasida

Antasida dapat membantu mengurangi jumlah asam lambung dan meredakan mual. Ikuti petunjuk penggunaan yang ada pada kemasan obat untuk menghindari efek samping.

Jika mual setelah makan disertai dengan gejala lain seperti muntah terus-menerus, sakit kepala, atau diare, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow